AS Setujui Penjualan Sistem Anti-Rudal Canggih ke Jepang

Aegis Ashore Missile Defense Test Complex in Kauai, Hawaii, in December 2015. (REUTERS)
Aegis Ashore Missile Defense Test Complex in Kauai, Hawaii, in December 2015. (REUTERS)

Kementerian Luar Negeri AS menyetujui penjualan sistem anti-rudal AEGIS Ashore darat ke udara buatan Lockheed Martin ke Jepang. Ini merupakan bagian dari persiapan teknologi senjata Jepang dalam menghadapi China.

Dilansir dari laman Tempo (30/ 1), Nilai penjualan senjata supercanggih ini adalah sekitar US$2.15 miliar atau sekitar Rp30.3 triliun. Kontrak ini termasuk pembelian sejumlah perlengkapan rudal pertahanan yang juga dibuat oleh Lockheed.

Rencana penjualan ini dilaporkan oleh Lembaga Kerja sama Keamanan Pertahanan milik Pentagon kepada Kongres pada Selasa, 29 Januari 2019. Pentagon juga melaporkan penjualan prosesor control dan command, yang dibuat oleh General Dynamics.

“Sistem anti-rudal AEGIS Ashore merupakan versi darat dari versi kapal selam yang telah dibeli Jepang dari AS sebelumnya,” begitu dilansir Russia Today pada Rabu, 30 Januari 2019.

Batere sistem anti-rudal ini mampu menembakkan rudal SM-3 Block IIA/Block IB, yang bertugas mencegat serangan rudal. Ini bakal beroperasi pada 2023.

Sistem ini bakal dilengkapi dengan rudal supersonic SM-6 yang merupakan sistem anti-rudal. Japan Times melansir sistem anti serangan rudal canggih ini bakal dipasang di daerah Akita, dan Yamaguchi.

Media RT menyebut sistem AEGIS Ashore ini sebagai sistem senjata kontroversial. Ini karena meskipun bersifat bertahan, sistem ini mampu diubah untuk menembakkan rudal penyerang seperti Tomahawk, yang merupakan rudal jelajah.

Pemerintah Rusia mengkritik penempatan sistem AEGIS Ashore ini di Polandia dan Romania. Ini karena sistem senjata ini bisa menarget sebagian besar wilayah Rusia secara tiba-tiba. Pemerintah Cina juga menolak rencana Jepang menempatkan sistem anti-rudal canggih ini, yang diumumkan sejak 2017.

Pemerintah Jepang menegaskan sistem ini bersifat murni bertahan dan untuk melindungi negara dari kemungkinan serangan rudal Korea Utara. Pemerintah juga merilis dokumen peningkatan kemampuan teknologi pertahanan Jepang dengan alokasi dana sekitar US$243 miliar atau sekitar Rp3.4 triliun. Dana ini termasuk untuk pembelian 150 unit jet tempur F-35 yang bisa terbang dan mendarat secara horisontal di wilayah sempit.

Editor: (D.E.S)

Satu komentar pada “AS Setujui Penjualan Sistem Anti-Rudal Canggih ke Jepang”

  1. AEGIS BMD (Ballistic Missile Defense) – Sistem Pertahanan Anti Balistik
    Sistem Pertahanan Rudal Balistik Aegis (Aegis BMD atau ABMD/ The Aegis Ballistic Missile Defense System ) adalah program dari United States Department of Defense Missile Defense Agency yang dikembangkan untuk memberikan pertahanan rudal terhadap rudal balistik jarak pendek sampai menengah. Ini adalah bagian dari strategi pertahanan rudal nasional Amerika Serikat. Aegis BMD (juga dikenal sebagai Sea-Based Midcourse) dirancang untuk mencegat rudal balistik fase pasca-dorongan dan sebelum masuk kembali…https://militerhebatdunia.blogspot.com/2017/12/aegis-bmd-ballistic-missile-defense.html

    Suka

Tinggalkan komentar